![](http://assets.kompas.com/data/photo/2015/11/14/2043549terorparis101447502750-preview780x390.jpg)
"Seandainya benar insiden ini dilakukan ISIS, sepertinya ini skenario untuk menciptakan konflik yang lebih besar," kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/11/2015).
Setelah Rusia juga terlibat dengan konflik ISIS di Timur Tengah, kata dia, sekarang giliran Eropa juga mau diseret ke dalam konflik ini.
Setelah Amerika, Rusia dan Eropa terseret dengan konflik di Timur Tengah ini, maka tidak menutup kemungkinan negara-negara Asia seperti Indonesia juga akan ditarik untuk terlibat.
Kalau benar itu terjadi, pola konflik akan membesar. "Oleh karenanya, insiden ini bisa jadi peringatan bagi kita di Indonesia agar lebih bersatu dan bersiap memberantas terorisme. Kan bisa saja Indonesia dijadikan seperti Paris ini kalau kita tidak serius untuk mencegah terorisme," ucap Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Sukamta pun menyerukan agar seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, bersatu melawan aksi terorisme semacam ini.
Setelah Rusia juga terlibat dengan konflik ISIS di Timur Tengah, kata dia, sekarang giliran Eropa juga mau diseret ke dalam konflik ini.
Setelah Amerika, Rusia dan Eropa terseret dengan konflik di Timur Tengah ini, maka tidak menutup kemungkinan negara-negara Asia seperti Indonesia juga akan ditarik untuk terlibat.
Kalau benar itu terjadi, pola konflik akan membesar. "Oleh karenanya, insiden ini bisa jadi peringatan bagi kita di Indonesia agar lebih bersatu dan bersiap memberantas terorisme. Kan bisa saja Indonesia dijadikan seperti Paris ini kalau kita tidak serius untuk mencegah terorisme," ucap Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Sukamta pun menyerukan agar seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, bersatu melawan aksi terorisme semacam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar